Sabtu, 18 April 2009

PERAN DAN PERKEMBANGAN ‘AISYIYAH

Setelah berdiri, 'Aisyiyah tumbuh dengan cepat. Sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah, 'Aisyiyah kemudian tumbuh menjadi organisasi otonom yang berkembang ke seluruh penjuru tanah air. Pada tahun 1919, dua tahun setelah berdiri, 'Aisyiyah merintis pendidikan dini untuk anak-anak dengan nama FROBEL, yang merupakan Taman Kanan-Kanak pertama kali yang didirikan oleh bangsa Indonesia. Selanjutnya Taman kanak-kanak ini diseragamkan namanya menjadi TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal yang saat ini telah mencapai 5.865 TK di seluruh Indonesia, 1860 TK ada di wilayah Jawa Tengah. Gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salah satu pilar perjuangan 'Aisyiyah terus dicanangkan dengan mengadakan pemberantasan buta huruf pertama kali, baik buta huruf arab maupun latin pada tahun 1923. Dalam kegiatan ini para peserta yang terdiri dari para gadis dan ibu-ibu rumah tangga belajar bersama dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemajuan partisipasi perempuan dalam dunia publik. Selain itu, pada tahun 1926, 'Aisyiyah mulai menerbitkan majalah organisasi yang diberi nama Suara 'Aisyiyah, yang awal berdirinya menggunakan Bahasa Jawa. Melalui majalah bulanan inilah 'Aisyiyah antara lain mengkomunikasikan semua program dan kegiatannya termasuk konsolidasi internal organisasi. ‘Aisyiyah merupakan Organisasi Pertama Perempuan di Bumi Indonesia. Secara personal banyak anggota ‘Aisyiyah yang ikut menjadi pelopor pendirian beberapa organisasi perempuan baik di tingkat Nasional maupun Regional. Sebagai Organisasi tertua, tentu telah banyak yang dilakukan oleh ’Asyiyah untuk mendukung dan memajukan Negeri tercinta ini. Untuk memajukan negeri ini tidaklah bisa hanya diserahkan kepada pemerintah saja. Peran dan partisipasi ‘Aisyiyah menjadi sangat berarti. Seperti halnya dalam gerakan Desa Qoryah Toyyibah, Desa Siaga, yang merupakan gerakan pemberdayaan untuk meningkatkan status desa agar menjadi tentram, tenang, sejahtera baik lahir maupun batin yang terpancar pada setiap keluarga, yang pada akhirnya tercermin pada masyarakat. Dalam perkembangannya, gerakan 'Aisyiyah dari waktu ke waktu terus meningkatkan peran dan memperluas kerja dalam rangka peningkatan dan pemajuan harkat wanita Indonesia. Hasil yang sangat nyata adalah wujud amal usaha yang terdiri atas ribuan sekolah dari Taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, rumah sakit, balai bersalin, panti asuhan, panti jompo, rumah-rumah sosial, lembaga ekonomi dan lain-lain.

Tidak ada komentar: