Selasa, 23 Maret 2010

SEKILAS PERJALANAN PERAWATAN JENAZAH PANGRUKTI LAYON PAC WONOSOBO BAGIAN PKU Dirintis sejak tahun 1964

Pada awalnya ibu Aisyah mantan ketua PP ‘Aisyiyah berobat ke Wonosobo yaitu dengan mandi di pemandian Kalianget selama 2 dua bulan, dan bertempat tinggal dirumah ibu Husen Kauman Selatan Wonosobo.
Maka ibu-ibu Pimpinan ‘Aisyiyah Wonosobo antara lain Ibu M Toha,Ibu Mangun Sudjono, Ibu Alie Syuhudi Ibu Luwiyah Alwi membicarakan tentang kegiatan ‘Aisyiyah kemudian ibu Asyiyah memberikan masukan untuk kegiatan bagian PKU, Ibu-ibu ‘Aisyiyah agar bisa Ngukti Jenazah Wanita, kemudian ibu Pimpinan menindaklanjuti mengumpulkan ibu Pimpinan ranting untuk dikursus dengan jumlah ranting waktu itu 6 yaitu:
1. Ranting Sudagaran
2. Ranting kejiwan
3. Ranting Kauman
4. Ranting Sruni
5. Ranting Sumberan dan
6. Ranting Sidojoyo
Setelah ibu Asyiyah pulang ke Yogya, datang ibu Istri Kepala Departemen Agama Ibu Abbas Syafi’I seorang ‘Aisyiyah, beliau tinggal di Sudagaran kegiatan tersebut dilanjutkan maka, ibu-ibu ‘Aisyiyah menjadi lebih terampil.
Alhamdulillah dalam ketrampilan ngukti jenazah bisa dimanfaatkan untuk masyarakat umum, maka pada tahun 1968 untuk anggota ‘Aisyiyah dalam kegiatannya ditingkatkan dengan adanya dana sosial, diputuskan dalam rapat ada tata tertibnya.
Caranya:
1. Ibu Pimpinan Ranting membentuk ketua jamaah tiap jamaah anggotanya 5-10 orang.
2. Apabila ada anggota ‘Aisyiyah/ keluarganya yang meninggal ibu pimpinan ranting untuk melaporkan kepada PAC bagian PKU.
3. Sekretaris membuat pengumuman kepada semua pimpinan ranting
4. Ibu jamaah menarik amplop isinya ditentukan paling sedikit Rp 5,- secara otomatis jika ada warga yang meninggal.
5. Dana dibuka setelah satu minggu dengan diisi pengajian yang diwakili dari masing-masing jamaah.
6. Dana yang terkumpul untuk kas 10% dan untuk keluarga duka 90%.
Rintisan kegiatan tersebut berlangsung sampai sekarang untuk menambah siar, mulai tahun 2005 isi amplop paling sedikit Rp 1000,- yang diserahkan mencapai Rp 400.000 sampai Rp 500.000 sekali musibah, setiap bulannya yang meninggal tidak tentu kadang tidak ada dan kadang 2-3 keluarga bahkan kadang banyak, semua pimpinan yang sekarang menjadi kegiatan MKS salah satu kegiatannya juga mengadakan pelatihan merawat Jenazah pada ibu-ibu muda agar semua warga terampil ngukti jenazah seperti foto kegiatan dibawah ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Ibu-ibu ranting wonosobo Barat di masjid Al-Arqom Komplek perguruan Muhammadiyah.
Nama PAC sekarang menjadi PCA, Bagian PKU setelah Muktamar Jakarta diganti PKS setelah Muktamar Malang menjadi MKS.

Tidak ada komentar: